Demonology=The study of demons or evil spirits,atau secara terminologis,Demonologi merujuk pada suatu upaya perekayasaan sistematis untuk menempatkan sesuatu agar ia dipandang sebagai ancaman yang menakutkan.Dalam ilmu komunikasi,hal ini termasuk dalam labelling theory atau teori penjulukan,yang bisa direkayasa menjadi public opinion sedemikian hebat sehingga korban misinterpretasi menjadi hancur reputasinya dan tidak akan mampu bertahan.Dalam kaitannya dengan islam,maka demonologi adalah sebuah perekayasaan sistematis oleh dunia barat(baca:Amerika)untuk menempatkan islam dan pengikutnya agar dipandang sebagai bahaya,jahat,kejam sehingga menjadi ancaman yang sangat menakutkan.sehingga memunculkan islamophobia dikalangan masyarakat barat.Noam chomsky dalam bukunya yang berjudul:"Amerika memanfaatkan terorisme sebagai instrumen kebijakannya",mengatakan bahwa obyek utama demonologi Amerika adalah gerakan atau kekuatan-kekuatan Islam.
Seperti semua tahu,setelah Soviet runtuh,setelah perang dingin berakhir,AS(dan barat)membutuhkan legitimasi baru untuk kontinuitas ideologi kapitalis&liberalismenya,untuk menegaskan eksistensinya menjadi polisi dunia,'pengawal peradaban',untuk kehadiran militernya dan tentu saja untuk melestarikan industri alat perangnya,Amerika butuh musuh baru,musuh itu harus benar-benar riil dan bukan teori,maka harus ada "evil" baru yang harus dilawan oleh seluruh dunia,dengan komandan AS tentunya.inilah analisis yang sementara ini logis.permainan ini pada satu sisi memang berhasil menyeret dunia pada satu tahap baru dalam perang melawan kekuatan yang dipersepsikan sebagai jahat,dan kekuatan itu bernama gerakan islam.
Jadi patut disayangkan,karena usaha barat yang menempatkan gerakan islam sebagai sesuatu yang harus dilawan,justru diamini oleh (sekelompok)orang islam itu sendiri lewat apa yang mereka namakan sebagai Jihad.serentetan aksi teror yang belakangan kerap terjadi dinegara ini,dapat kita lihat siapakah yang paling banyak mengambil keuntungan. Umat islam sangat terpukul dengan kejadian-kejadian tersebut,apalagi ini terjadi dinegara yang mayoritas muslim yang korbannyapun sebagian muslim pula.logika sederhana akan mempertanyakan,mengapa jihad melawan musuh islam justru diarahkan secara ceroboh mengenai orang islam sendiri? Meski hotel (yang dibom) itu merupakan simbol eksistensi Amerika,toh pemilik JW Marriot - Ritz Carlton dan Amerika tidak terlalu rugi,karena kerusakan hotel tersebut akan ditanggung oleh pihak Asuransi.memang,kita tidak ingin memastikan bahwa beberapa peristiwa peristiwa teror dinegri ini diboncengi oleh rekayasa tingkat tinggi(CIA,FBI misalnya)tetapi berbagai kasus itu perlu dicermati agar kaum muslimin -yang mengatasnamakan jihad- tidak terjebak kedalam lubang yang digali 'orang lain'.karena bukan tidak mungkin ada skenario besar menggunakan ide dan teknik yang canggih sedang menggelar perangkap yang memanfaatkan semangat jihad segelintir orang!.Seperti semua tahu,setelah Soviet runtuh,setelah perang dingin berakhir,AS(dan barat)membutuhkan legitimasi baru untuk kontinuitas ideologi kapitalis&liberalismenya,untuk menegaskan eksistensinya menjadi polisi dunia,'pengawal peradaban',untuk kehadiran militernya dan tentu saja untuk melestarikan industri alat perangnya,Amerika butuh musuh baru,musuh itu harus benar-benar riil dan bukan teori,maka harus ada "evil" baru yang harus dilawan oleh seluruh dunia,dengan komandan AS tentunya.inilah analisis yang sementara ini logis.permainan ini pada satu sisi memang berhasil menyeret dunia pada satu tahap baru dalam perang melawan kekuatan yang dipersepsikan sebagai jahat,dan kekuatan itu bernama gerakan islam.
Akhirnya,sangatlah penting bagi kita untuk lebih merapat kepada para Salafusshaleh,ulama,agar kita dikembalikan kedalam pangkuan islam yang sebenarnya,islam yang ramah,islam yang damai.karena itu,mari kita perlihatkan kepada dunia wajah islam yang sesungguhnya.biar mereka tahu bahwa islam itu RAHMATAN LIL 'ALAMIIN.
*diekstrak dari tulisan Ir.Nabiel fuad Almusawa dan Adian husaini*