1. Jam'iyyah Ahli Thariqah Al-Mu'tabarah An-Nahdliyah
Program pokok:
Pengkajian ketarekatan dan keagamaan
Pengembangan ajaran tarekat mu'tabarah di lingkungan NU
Pembinaan praktek tarekat bagi warga NU
Jaringan organisasi:
15 Wilayah
200 Cabang
2. Muslimat NU
Program pokok:
Pengkaderan dan pengembangan keorganisasian
Pengkajian keperempuanan dan kemasyarakatan
Pengembangan SDM kaum perempuan
Pengembangan pendidikan kejuruan
Pengembangan usaha social dan advokasi perempuan
Jaringan organisasi:
31 Wilayah
339 Cabang
2.650 Anak Cabang (setingkat MWC)
Jaringan usaha:
49 Rumah Sakit, Poliklinik dan Rumah Bersalin
8.522 TK dan TPQ
247 Koperasi (koperasi An Nisa)
Puluhan panti yatim piatu, panti balita, asrama putri, dan Balai Latihan Kerja yang tersebar di pelbagai daerah
3. Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor)
Program pokok:
Pengkaderan dan pengembangan keorganisasian
Pengembangan wawasan kebangsaan
Pengembangan SDM di bidang ekonomi, politik, IPTEK, social budaya, dan hukum
Pengembangan jaringan kerja nasional dan internasional
Jaringan organisasi:
30 Wilayah
337 Cabang
Jaringan usaha:
INKOWINA (Induk Koperasi Wira Usaha Nasional)
4. Fatayat NU
Program pokok:
Pengkaderan dan pengembangan keorganisasian
Kajian kepemudaan dan keperempuanan
Pendidikan dan penyuluhan kesehatan masyarakat
Penanggulangan krisis social, terutama menyangkut perbaikan kualitas generasi muda
Jaringan organisasi:
27 Wilayah
334 Cabang
5. Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU)
Program pokok:
Pengkaderan dan pengembangan keorganisasian
Pengkajian social kemasyarakatan
Pengembangan kreatifitas pelajar
Penggalangan dana beasiswa bagi pelajar kurang mampu
Pendidikan dan pembinaan remaja penyandang masalah social
Jaringan organisasi:
27 Wilayah
265 Cabang
Jaringan Usaha:
KOPUTRA (Koperasi Putra Nusantara)
6. Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU)
Program pokok:
Pengkaderan dan pengembangan keorganisasian
Pengkajian social keagamaan serta masalah remaja dan kepelajaran
Pendidikan dan pelayanan kesehatan remaja
Pengembangan pendidikan bagi pelajar putus sekolah
Jaringan organisasi:
26 Wilayah
316 Cabang
7. Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU)
Pemetaan dan pengembangan potensi kader terdidik NU
Optimalisasi peran dan mobilitas social warga NU
Pengkajian masalah-masalah keindonesiaan
Pengembangan jaringan kerja nasional dan internasional
Jaringan organisasi:
5 Wilayah
17 Cabang
8. Ikatan Pencak Silat Pagar Nusa (IPS Pagar Nusa)
Program pokok:
Pendidikan bela diri pencak silat.
Pembinaan dan pengembangan tenaga keamanan di lingkungan NU.
Pengembangan kerja social kemanusiaan
Jaringan organisasi:
15 Wilayah
110 Cabang
9. Jami'iyyatul Qurro wal Huffadz (JQH)
Program pokok:
Pengkajian dan pengembangan seni baca Al-Qur'an.
Pendidikan dan pembinaan qira'atul Qur'an.
Pengembangan SDM di bidang tahfidzul Qur'an.
Penyelenggaraan MTQ.
Jaringan organisasi:
27 Wilayah
339 Cabang
Kirab Resolusi Jihad yang akan diselenggarakan keluarga besar Nahdlatul ulama, 20–25 Nopember 2011 dari Start PCNU Surabaya sampai Tugu Proklamasi Jakarta ternyata mengundang perhatian warga Nahdliyyin di berbagai daerah.
Di Kudus Jawa Tengah, kalangan Nahdliyyin menganggap kirab ini bertujuan untuk memberikan pesan kuat kepada generasi sekarang tentang arti Jihad. Kirab ini diharapkan dapat mentransformasikan jihad di era globalisasi.
"Kirab memberikan inspirasi untuk selalu membangun negeri. Selain itu, untuk menghadirkan kesejahteraan, menebarkan rasa aman, damai serta melanggengkan persatuan dan kesatuan di bumi Nusantara," tutur Sekretaris panitia Korda Kudus M. Syakuri kepada NU Online, Sabtu (19/11).
Lebih lanjut, Syakuri menjelaskan, Kirab ini sangat penting untuk menggemakan kembali semangat kepahlawanan di lingkungan generasi Nahdliyyin.
“Kirab ini hendak meneguhkan kembali komitmen kebangsaan ummat islam di Indonesia agar terus memegang teguh resolusi jihad NU, “ tandas Ketua PC IPNU Kudus ini.
http://www.blogger.com/img/blank.gif
Sebagaimana diketahui, Resolusi jihad merupakan bentuk seruan perlawanan para pemimpin, ulama, kyai-kyai NU terhadap penjajah yang dicetuskan dalam rapat http://www.blogger.com/img/blank.gifAkbar Nahdlatul Ulama di Kantor Bubutan Surabaya pada tanggal 22 Oktober 1945 lalu.
Memanfaatkan momentum hari pahlawan tahun ini, keluarga besar Nahdlatul Ulama mengadakan kirab memperingati resolusi jihad dengan mengarak sang saka merah putih dan panji-panji NU oleh pasukan pejalan kaki, ratusan sepeda motor dan puluhan mobil di sepanjang jalan mulai Surabaya hingga Jakarta yang ditempuh selama 6 hari perjalanan.
(sumber)
(image)
Maaf,,sementara masih kosong,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
Belasan ribu pengurus, anggota, serta warga Nahdlatul Ulama (NU) atau nahdliyin DKI Jakarta berkumpul bersama dalam Halal Bihalal di Masjid Istiqlal, Jakarta.
Warga NU berbondong-bondong memadati aula masjid dengan mayoritas mengenakan pakaian muslim berwarna putih dan hijau pada Minggu (18/9) pagi.
Acara ini pun dihadiri Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Marzuki Alie, Menteri Agama Suryadharma Ali, dan Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Irman Gusman.
Dalam sambutannya, Marzuki memberikan pesan kepada seluruh umat Islam agar tidak berhenti mengimplementasikan nilai-nilai baik di bulan Ramadan kemarin di bulan-bulan setelahnya.
Menurutnya, nilai-nilai positif tersebut dibutuhkan untuk mewujudkan sebuah kehidupan penuh perdamaian dan persatuan.
"Selalu berlaku jujur, dapat mengendalikan diri, semua yang baik-baik di bulan puasa kemarin harus dapat dipertahankan. Insya Allah kehidupan bangsa dan negara menjadi lebih baik," kata Marzuki Alie, politikus Demokrat asal Sumatra Selatan, di Jakarta, Minggu (18/9).
Nahdliyin lainnya, yaitu Menteri Agama RI Suryadharma Ali, menyampaikan hal senada.
Dia mengkritik sikap masyarakat sekarang yang cepat emosi dan bertindak anarkis.
Menurutnya, segala permasalahan kehidupan dan persoalan bangsa sudah sepatutnya diselesaikan dengan kepala dingin.
http://www.blogger.com/img/blank.gif
"Persoalan banyak, baik di kehidupan warga di Jakarta bahkan kehidupan negara. Tapi persoalan tidak bisa diselesaikan dengan tensi tinggi, banyak bicara, talkshow di sana sini. Kita harus banyak bekerja dibanding bicara," kata Suryadharma Ali dalam sambutannya.
Kemudian, ditambahkan Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) dalam sambutannya di hadapan warga NU bahwa NU DKI siaap meningkatkan kesejahteraan kehidupan warga NU dan masyarakat Jakarta untuk mendukung kehidupan negara yang baik.
"Kalau masyarakat tersesat, NU juga ikut bertanggung jawab," tandas Djan Faridz dalam Halal Bihalal Pengurus NU se-DKI Jakarta yang bertema 'Memperkokoh Tali Silaturrahim dan Ukhuwah Islamiyah'. (NY/OL-10)
(sumber)
SUSUNAN PENGURUS PERPUSTAKAAN
REMAJA AL-HASAN
KEBOIJO PETARUKAN
PENASEHAT
Ky. Zainuri Ahmad
ky. Husnin Fadloli
KETUA
Ust. Ahmad Munib
WAKIL KETUA
Hasan Ahya'
PENGOLAHAN
Faiz Khudlori
Adna Romdloni
Sobrun Jamil
PELAYANAN
Ahmad Hasani
Abdul Hakim
Ahmad Basyari
KEAMANAN
Abdul Hadi
Widjanarko
BANK RAKYAT INDONESIA (BRI) KCP PETARUKAN
Nomor Rekening 3793-01017324-53-6 Atas nama AHMAD MUNIB
Email konfirmasi : donasi@alhasan-petarukan.com
Di Indonesia,kita sering mendengar istilah Halal bi halal.ritual ini merupakan produk budaya yang islami yang sekaligus menjadi kegiatan untuk mengisi kegembiraan idul fitri.istilah halal bi halal hanya ada di negara kita saja.Presiden Soekarno adalah orang yang memperkenalkan istilah ini,halal bi halal kemudian dikenal secara nasional setelah RRI memakai istilah ini pertama kalinya pada tahun 1956.
Prof.DR.Quraish Shihab (Direktur Pusat Studi Alquran) menyebut halal bi halal mengandung hikmah yang dalam.ditinjau dari segi bahasa,halal berarti sesuatu yang diperbolehkan,berlawanan arti dengan kata haram.Morfologi katanya membentuk kata-kata yang berarti "menyelesaikan masalah","meluruskan benang kusut" dan "mencairkan yang beku".disini dituai hikmah bahwa halal bi halal bermanfaat untuk mencairkan hubungan keluarga dan karib-kerabat yang membeku karena perselisihan atau lainnya.
Inti halal bi halal tak lain adalah silaturrahmi.setelah mendapat rahmat,maghfirah dan pengampunan dari api neraka di bulan Ramadhan,kita dituntut sampai pada persaudaraan hakiki dengan kerabat dan sesama manusia.
Rahmat di 10 hari pertama Ramadhan hendaknya mewujud menjadi rahmat bagi orang lain.sebagai contoh,hukum Qisash sebagai bentuk keadilan dimana orang yang memukul harus dibalas pukul,ini tidak akan terjadi dengan adanya rahmat tadi,karena seorang mukmin tidak akan melakukan "pembalasan" itu.mukmin tersebut akan memberi maaf dengan tulus,seraya meridhoi kesalahan orang lain pada dirinya.itulah rahmat dalam arti sebenarnya,ketentraman yang sejuk nan suci.
Maghfirah dari Allah yang mengalir bening di 10 hari yang kedua bulan Ramadhan juga akan mengejawentah atau merefleksi dalam sikap memaafkan,karena bukankah tak ada dosa yang tak dimaafkan Allah? Seorang mukmin haruslah dapat memaafkan apapun kesalahan yang pernah diperbuat sesamanya.
Silaturrahmi yang menjadi inti dari halal bi halal adalah perjalanan pulang ke rahim suci yang satu.karena Allah telah menjadikan bermilyar manusia berasal dari rahim yang satu,rahim ibunda Hawa,tak ada yang lain.
Makanya menjalin ikatan menuju rahim yang satu itu adalah kerja lahir bathin kita.Saatnyalah membuang rasa dengki,dendam dan rasa sakit yang bersarang dihati.karena seluruh manusia hakikatnya terjalin dalam satu ikatan yang dirahmati dengan kasih sayang dan cinta.satu jalinan yang benar benar satu,alami,dan indah.
Semoga Allah memudahkan kita kembali dalam fitrah suci kita dan menghubungkan kita kembali dengan keluarga,kerabat,sanak famili dan sesama manusia,dalam fitrah tangkupan rahim ibunda Hawa.sehingga setelah menjalani 10 hari ketiga bulan Ramadhan,kelak kita benar-benar mendapatkan pembebasan dari jilatan api neraka.
Hal inilah yang menjadi ruh dan semangat segenap jama'ah musholla Baitul Hasan dalam mengadakan acara halal bi halal yang sudah berjalan sejak puluhan tahun silam.dan akhirnya kita terus berharap semoga idul fitri kali ini benar-benar menjadi KEMENANGAN KITA yang sesungguhnya,seperti tahun tahun sebelumnya,
Amiin ya Rabbal Alamiin.
SATU SUARA ADALAH SATU HARAPAN JIKA SATU SUARA TERBUANG BERARTI SATU HARAPAN HILANG
JIKA ANDA GOLPUT ANDA KEHILANGAN KESEMPATAN MEMPERBAIKI BANGSA INI