Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) H As’ad Said Ali mengingatkan, saat ini umat Islam sedang berada dalam suasana perang ideologi (ghozwul fiqr). Setiap saat terjadi pernggerogotan umat Islam, terutama dari kalangan sekular dan fundamentalisme Islam.
“Setiap hari ada penggerogotan umat kita. Akidah umat kita dilemahkan oleh sekularisme dan fundamentalisme Islam. Istilah ini sebenarnya kurang tepat, tapi saya gunakan untuk memudahkan saja. Fundamentalisme Islam itu maksudnya orang yang tahu akidah, syariah tapi tidak tahu sejarah,” katanya dalam satu acara kaderisasi NU di Karawang, Jawa Barat, Ahad (11/3).
Dikatakan, beberapa kelompok menyatakan diri di hadapan publik bahwa mereka adalah bagian dari Ahlussunnah wal Jama’ah (Aswaja) untuk mendapatkan pendukung. Di Pakistan, misalnya, pemerintah setempat melarang Ahlussunnah wal Jamaah. Ternyata yang dimaksud adalah Wahabi. Sementara di Indonesia ada Ja’far Umar Tholib dan Abu Bakar Ba’asyir yang juga mengaku Ahlussunnah wal Jama’ah.
“Waktu ramai-ramainya Laskar Jihad, mereka juga mengatakan Ahlussunnah wal Jama’ah, dipikir itu aswaja maka orang NU pada masuk ke situ. Padahal mereka itu berbeda dengan kita, mereka Salafi Wahabi,” tambahnya.
“Kita harus harus hati-hati dalam membaca, menafsirkan pemahaman Ahlussunnah wal Jamaah. Kita ini adalah Aswaja ala manhaj nahdliyyah (Aswaja NU: Red),” kata As’ad dihadapan para kader NU dari berbagai daerah.
sumber : nukudus.com
0 komentar